Saturday, September 12, 2015

Fenomena Kembung dan Penanganannya

Kembung merupakan penyakit klasik yang sering di jumpai dan menjadi momok yang menakutkan bagi seorang peternak yang belum mengerti penyebab dan penanganannya. berikut adalah ulasan singkat mengenai kembung.



Faktor-faktor penyebab kembung
1. kebiasaan memakan bulu
kebiasaan memakan bulu (fur eating habbit) baik itu bulunya sendiri maupun bulu kelinci lain, disebabkan karena rendahnya kadar serat kasar pada pakan. Bulu yg dimakan akan membentuk gumpalan (hair ball) dan akan menyumbat saluran pembuangan sehingga udara tidak bisa keluar sama sekali. Apabila ini terakumulasi kembung akan semakin menumpuk dan akan menekan diafragma yg akibatnya bisa menekan paru-paru. Inilah  mengakibatkan kelinci seperti mengalami sesak nafas dan bisa berakhir pada kematian. Kalau mengenai stress, justru kelinci menjadi mencret, bukan kembung.

2. Gas nitrogen
Opini yang salah : Rumput harus dilayukan dulu supaya kadar airnya berkurang, karena kadar air yg tinggi bisa menyebabkan kembung.
Opini yang benar : Karena proses photosintesa sudah selesai. Chlorophyl sudah tidak aktif, proses pembentukan gas sudah berhenti. Harus diingat bahwa proses photosintesa bisa berlangsung kalau ada air dan sinar matahari. Itulah sebabnya pada rumput yg sudah dilayukan apabila kena air (urine atau air lainnya), maka chlorophil akan aktif kembali dan proses photosintesa akan berlangsung, kemudian menghasilkan panas dan gas. Apabila hijauan dalam kondisi seperti ini dimakan oleh kelinci bisa mengakibatkan kembung.  
Catatan: Proses photosintesa terjadi setelah pemotongan, masih akan berlangsung antara 3 sampai 6 jam kemudian. Itulah sebabnya mengapa proses pelayuan harus dilakukan minimalnya 6 jam, dan tumpukan rumput harus dibolak balik agar sisa gas yg dikeluarkan bisa keluar semua tidak terperangkap didalam sela-sela rerumputan yg mungkin akan termakan oleh kelinci kita. Jadi inilah alasannya kenapa kok disarankan rumput yg sudah dilayukan diberikan pada kelinci kita pada malam hari, karena sudah tidak ada sinar matahari lagi dan proses photosintesa tidak akan terjadi. 

3. Jamur
Selain rumput segar, maka pakan lainnya yg bisa mengakibatkan kembung, baik itu berupa campuran ampas tahu + dedak, hay maupun pelet, penyebab kembung kelinci hampir bisa dipastikan akibat tumbuhnya jamur. Sesedikit apapun harus kita hindari jamur tsb. Prosesnya hampir sama dengan proses photosintesa, jamur ini akan menghasilkan panas dan gas. Pada kasus ampas tahu, kalau sudah berbau asam sebaiknya dibuang saja. Begitu juga campurannya berupa dedak padi atau polard, tumbuhnya jamur akan ditandai dengan bau apek. Kalau sudah begini sebaiknya dijemur dulu atau dioven sampai apeknya hilang. Begitu juga dengan pelet. Penyimpanan pelet sebaiknya dimasukkan kedalam gentong plastik tertutup agar terhindar dari uap air yg berlebihan yg memungkinkan tumbuhnya jamur. Ini biasanya ditandai dengan suhu pelet yg agak menghangat dan berbau apek.
Kembung yg mengakibatkan kematian krena adanya sumbatan diakhir pembuangan (anus)

Penanganan kembung: 
1. Diberikan obat pencahar (minyak kelapa, jus pepaya) sebagai pelicin. Obat pencahar tidak boleh diberikan secara berlebihan dan berkelanjutan. Begitu terlihat sudah bisa buang kotoran maka secepatnya berikan makanan yg kadar seratnya cukup untuk memberikan kenyamanan pada sistim pencernaannya.
2. Diurut pada perut. lakukan pengurutan pada perut kelinci dari atas ke bawah sampai feses bisa keluar, lakukan ini beberapa kali sampai dirasa cukup.

Terima kasih atas perhatiannya dan semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.amin  

Note:
Beberapa Gbr di Blog ini diambil dari internet, jk ada Gbr Anda yg saya gunakan dan Anda menginginkan untuk diremove silahkan hubungi saya
                                                                                     
                                                                                                  By Sharing Kelinci Nusantara



No comments:

Post a Comment