Wednesday, February 25, 2015

Panduan Singkat Beternak Kelinci

Sudah sejak lama kelinci dipromosikan sebagai salah satu ternak alternatif untuk pemenuhan gizi khususnya protein hewani. Kelebihan kelinci sebagai penghasil daging adalah kualitas dagingnya baik, yaitu kadar proteinnya tinggi (20,10%), kadar lemak, cholesterol dan energinya rendah (Diwyanto et al., 1985),

Kelinci tumbuh dengan cepat, dan dapat mencapai bobot badan 2 kg atau lebih pada umur 8 minggu, dengan efisiensi penggunaan pakan yang baik pada ransum dengan jumlah hijauan yang tinggi..

Kombinasi antara modal kecil, jenis pakan yang mudah dan perkembangbiakannya yang cepat, menjadikan budidaya kelinci masih sangat relevan dan cocok sebagai alternatif usaha bagi petani miskin yang tidak memiliki lahan luas dan tidak mampu memelihara ternak besar.

JENIS
Produk utama yang dihasilkan dari usaha budidaya atau pembibitan kelinci adalah Daging, Hias, dan Daging-Hias.

  1. Jenis Kelinci Pedaging antara lain: Carolina, Simonoire, Giant Chinchila.
  2. Jenis Kelinci Hias antara lain: Rex, Satin
  3. Jenis Kelinci Daging dan Hias antara lain: New Zealand White, Flemish Giant, California, Angora.
MEMILIH BIBIT KELINCI YANG BAIK
Persyaratan bibit kelinci yang baik.
Bibit Kelinci
  • Umur antara 5-6 bulan sampai 2,5 tahun (usia produktif).
  • Kepala sesuai ukuran badan
  • Penampilan : tampak tegap, gerakannya gesit dan menarik perhatian.
  • Bulu halus mengkilap dan tidak rontok.
  • Pandangan mata tajam, tidak cekung atau tidak melelehkan air mata, demikian juga untuk hidung dalam kondisi bersih dan tidak ingusan.
  • Nafsu makan baik.
  • Bagian kaki tidak bengkok, tampil lurus tegap dan kokoh menyangga badan. Ekor naik mengikut arus tulang punggung.
  • Bagian saluran kencing dan anus tidak basah dan tidak kotor.

PAKAN
Pakan Rumput
Banyak jenis hijauan dan bahan pakan yang bisa diberikan kepada kelinci antara lain rumput, sayur-sayuran dan konsentrat. Yang penting adalah pakan tersebut mampu memenuhi kebutuhan nutrisi kelinci agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga memberi keuntungan yang memadai.

Pakan hijauan dan sayuran bisa diberikan secara berlebih dan selalu tersedia di dalam kandang. Pakan lainnya yang harus diberikan adalah konsentrat, antara lain dedak padi, ampas tahu, dan biji-bijian baik secara tunggal atau dalam bentuk Campuran dengan pemberian : 50 gr/ekor/hari untuk Kelinci penggemukkan (masa pertumbuhan), 70 gr/ekor/hari untuk induk bunting, 150-200 gr/ekor/hari untuk induk menyusui.

REPRODUKSI
  • Umur mulai dikawinkan 5-6 bulan
    Proses Perkawinan
  • Sistem perkawinan : Alami atau Inseminasi Buatan
  • Waktu mengawinkan : pada pagi hari atau sore hari
  • Teknik mengawinkan: kelinci betina yang birahi dimasukkan ke dalam kandang jantan (dicampur dengan jantan) dan diamati sampai kelinci melakukan perkawinan kemudian yang betina dikeluarkan dan diberi makan. Selang sekitar 1 jam yang betina dimasukkan kembali ke kandang jantan dan diamati sampai melakukan perkawinan yang kedua dan dipisahkan lagi.
  • Setelah perkawinan yang kedua, kemudian diamati apakah terjadi kebuntingan atau tidak.
  • Apabila setelah 12-14 hari tidak birahi lagi, kelinci diperkirakan bunting dan sebaliknya.
  • Kelinci mengalami kebuntingan selama lebih kurang 30 hari.
  • Jarak antara melahirkan dengan perkawinan berikutnya sekitar 28-42 hari.
PERKANDANGAN
Kandang yang baik dan sehat sangat berpengaruh terhadap perbaikan produksi dan produktivitas ternak.
Kondisi Kandang yang baik dan sehat adalah :
Desain Kandang Kelinci Bertingkat
  • Adanya sinar Matahari pagi yang masuk ke dalam kandang
  • Bersuhu sejuk antara (15 – 20 oC)
  • Sirkulasi udara baik
  • Adanya saluran pembuangan kotoran
  • Kering / tidak basah / tidak lembab
  • Lingkungan tenang
  • Kandang dilengkapi dengan tempat pakan, tempat air minum, dan sarang untuk beranak
Ukuran Kandang disesuaikan dengan ukuran tubuh kelinci yang penting kelinci lebih leluasa bergerak. sebagai patokan untuk setiap ekor kelinci dewasa memerlukan ruang : panjang 90 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 60 cm. Kandang sebaiknya dibuat model panggung dengan tinggi dari lantai sekitar 60 cm.

PENYAKIT
Keberhasilan dalam beternak kelinci salah satunya adalah bagaimana pencegahan terjadinya penyakit dan pengobatannya. Dibawah ini beberapa penyakit yang sering menimpa kelinci.

Luka
  • Penyebabnya : macam luka disini karena digigit tikus, kucing , anjing atau terkena benda tajam lainnya.
  • Pencegahan : tempatkan kelinci pada tempat yang aman dari gangguan predator ( tikus, kucing atau anjing dan kandang yang aman dari benda tajam).
  • Pengobatan : bersihkan luka dengan air hangat , cukur bulu sekitar luka . Untuk mematikan bakteri pada luka menggunakan rivanol atau garam. Kemudian diberikan obat merah/betadine dengan merata pada luka.
Bisul
  • Penyebab: terjadinya kotor selanjutnya diberi yodium.
  • Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah
Kudis
  • Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
  • Pengendalian: dengan antibiotik salep.
Eksim
  • Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
  • Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl
Penyakit kulit kepala
  • Penyebab: jamur.
  • Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
  • Pengendalian: dengan bubuk belerang.
Penyakit mata
  • Penyebab: bakteri dan debu.
  • Gejala: mata basah dan berair terus.
  • Pengendalian: dengan salep mata.
Mastitis
  • Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar.
  • Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang.
  • Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
Pilek
  • Penyebab: virus.
  • Gejala: bersin-bersin dan hidung mengeluarkan lendir.
  • Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
Berak darah
  • Penyebab: protozoa Eimeira.
  • Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
  • Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
Shorehocks
Shorehocks
  • Penyebab dari penyakit sore hocks adalah lebih sering dikarenakan masalah sanitary dari lingkungan tinggal, lantai dikandang kotor oleh feses kelinci maupun adanya kebocoran dari cairan-cairan yang tumpah yang menggenangi lantai secara terus menerus. Untuk kelinci yang lebih besar, masalah dapat dikaitkan dengan dasar kandang kawat yang menyebabkan luka karena berat kelinci. Mungkin juga akibat kuku yang panjang dan kecenderungan turun temurun. Pada umumnya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
  • Pengobatannya tidak rumit.
    Terdapat 2 langkah yang harus dilakukan, diantaranya:
    Kandang dengan Alas Karet
    1. Potong kuku yang terlalu panjang atau kotor. Cuci kakinya dengan bersih. Bila perlu, pangkas/potong beberapa bulu di daerah yang terinfeksi. Lalu dioleskan dengan salep yang mengandung antibitotik atau obat tetes yang mengandung Yodium (contoh: betadine). Bila sudah parah, perlu diperban namun beri ruang terbuka pada bagian lekukan kaki (pergelangan kaki bagian atas).
    2. Hilangkan sumber masalah. Bersihkan tempat tinggal kelinci dan lingkungannya. Jika menggunakan kandang kawat, sediakan alas kandang seperti papan untuk kelinci beristirahat di saat pemulihan. Alas kandang juga bisa dibuat dari bambu atau dengan membeli alas seperti gambar dibawah ini di petshop terdekat. Lanjutkan untuk mengobati sakit dan bersihkan kandang setiap hari sampai semua tanda-tanda infeksi hilang.
Sumber:
- Diskusi Group SKN
- Referensi lain di internet
Beberapa materi mungkin memiliki hak cipta.

Tuesday, February 24, 2015

Kartu Monitoring Indukan Kelinci

Contoh Kartu Monitoring Kandang
Salah satu kendala bagi peternak kelinci yang sering dihadapi adalah ketidaksiapan menyediakan nesting box (kotak beranak) bagi indukan kelinci. Hal ini disebabkan karena peternak tidak mencatat tanggal saat mengawinkan indukan kelinci. Akibatnya bayi yang lahir akan tercecer dan bayi kelinci dapat mati karena hal tersebut.

Salah satu cara mengantisipasinya adalah dengan melakukan pencatatan waktu-waktu "khusus" indukan kelinci. Yaitu waktu kawin, waktu beranak dan waktu sapih.

Tanggal kawin kelinci perlu dicatat, sebab ini akan mempengaruhi tanggal/waktu yang tepat bagi peternak untuk menyiapkan nesting box.


Sedangkan tanggal beranak perlu dicatat sebagai dasar bagi peternak untuk mengawinkan kembali indukan kelinci dll. Waktu yang tepat untuk mengawinkan indukan kelinci antara 15 - 45 hari setelah indukan beranak. Rentang waktu 15 hari bagi indukan untuk kawin jika bayi-bayi kelinci yang dilahirkan kelak untuk tujuan komersial (dijual anakan). Rentang waktu 45 hari diperuntukan jika bayi-bayi yang dilahirkan untuk disiapkan sebagai bibit indukan baru.

Contoh Kartu Identitas Kelinci
Waktu sapih yang tepat bagi bayi-bayi kelinci adalah 1,5 bulan sejak mereka dilahirkan. Selang beberapa waktu setelah bayi-bayi kelinci tersebut di sapih dan bisa makan sendiri, maka anak-anak kelinci bisa dijual ke pasaran.

Kartu monitoring indukan kelinci juga dapat digunakan untuk memantau indukan apakah indukan tersebut sudah layak untuk "dipensiunkan" (afkir) dan dapat dijual sebagai pedaging. Kartu ini dapat digantung pada pintu kandang si indukan dan dapat dimonitor. Kartu bermanfaat jika yang mengelola kandang kelinci lebih dari satu orang.

Bentuk kartu dapat diunduh disini.